Makhluk hidup di Bumi sangat banyak dan beranekaragam. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengelompokan berdasarkan ciri tertentu yang dikenal dengan istilah klasifikasi. Sistem klasifikasi mengenalkan adanya tingkatan kelompok-kelompok makhluk hidup mulai dari kelompok besar, kelompok kecil, hingga tingkat individu. Tingkatan ini disebut sebagai takson. Tingkatan takson pertama kali dikenalkan oleh Carolus Linnaeus dengan tingkatan dari tertinggi ke tingkatan terendah. Tingkatan tersebut adalah sebagai berikut.
Kingdom – Divisio (Tumbuhan), Phylum (Hewan) – Classis – Ordo – Familia – Genus – Species
Semakin tinggi tingkatan takson, maka persamaan ciri yang dimiliki semakin sedikit. Begitu pula jumlah anggotanya, semakin rendah tingkatannya, maka jumlah anggotanya semakin mengerucut.
Kingdom – Divisio (Tumbuhan), Phylum (Hewan) – Classis – Ordo – Familia – Genus – Species
Semakin tinggi tingkatan takson, maka persamaan ciri yang dimiliki semakin sedikit. Begitu pula jumlah anggotanya, semakin rendah tingkatannya, maka jumlah anggotanya semakin mengerucut.
Berdasarkan sistem klasifikasi yang dikenalkan oleh R.H.Whittaker, makhluk hidup dibagi menjadi 5 kingdom yaitu sebagi berikut.
1) Kingdom Monera, yaitu kelompok makhluk hidup uniseluler, prokariotik, dan mikroskopik seperti bakteri dan ganggang hijau biru.
1) Kingdom Monera, yaitu kelompok makhluk hidup uniseluler, prokariotik, dan mikroskopik seperti bakteri dan ganggang hijau biru.
2) Kingdom Protista, yaitu kelompok makhluk hidup eukariotik dan sebagian besar uniseluler, tetapi sudah memiliki ciri seperti tumbuhan, hewan, atau jamur. Misalnya Euglena.
3) Kingdom Fungi (Jamur) yaitu, kelompok makhluk hidup eukariotik dan tidak berklorofil. Contoh: jamur tiram.
4) Kingdom Plantae (tumbuhan) yaitu kelompok makhluk hidup eukariotik, multiseluler, berdinding sel yang mengandung selulosa, berklorofil, dan dapat berfotosintesis, dan autotrof. Contohnya,padi.
5) Kingdom Animalia yaitu kelompok makhluk hidup eukariotik, multiseluler, tidak berklorofil, dan heterotrof. Contohnya, gajah.
3) Kingdom Fungi (Jamur) yaitu, kelompok makhluk hidup eukariotik dan tidak berklorofil. Contoh: jamur tiram.
4) Kingdom Plantae (tumbuhan) yaitu kelompok makhluk hidup eukariotik, multiseluler, berdinding sel yang mengandung selulosa, berklorofil, dan dapat berfotosintesis, dan autotrof. Contohnya,padi.
5) Kingdom Animalia yaitu kelompok makhluk hidup eukariotik, multiseluler, tidak berklorofil, dan heterotrof. Contohnya, gajah.
Setiap kingdom tersebut, kemudian dibagi-bagi lagi berdasarkan persamaan ciri yang dimilikinya. Untuk membantu mengelompokkan makhluk hidup ke dalam kelompok-kelompok tertentu dapat menggunakan dua cara, yaitu dengan kunci dikotom dan kunci determinasi. Klasifikasi dilakukan dengan mengidentifikasi ciri-ciri setiap makhluk hidup sebanyak-banyaknya, kemudian mengerucutkannya berdasarkan ciri yang sama. Makhluk hidup multiseluler umumnya dapat diamati secara langsung dengan indera. Makhluk hidup uniseluler diamati dengan menggunakan alat bantu berupa mikroskop, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Agar dapat mengamati dan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan prinsip klasifikasi. Ketika mengumpulkan sekelompok makhluk hidup berdasarkan sifatnya, maka langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
1) Mengamati karakteristik dari makhluk hidup tersebut.
2) Mencatat persamaan dan perbedaan sifat masing-masing makhluk hidup.
3) Mengklasifikasikan makhluk hidup yang memiliki persamaan sifat.
4) Memberi nama yang sesuai pada setiap kelompok makhluk hidup tersebut.
1) Mengamati karakteristik dari makhluk hidup tersebut.
2) Mencatat persamaan dan perbedaan sifat masing-masing makhluk hidup.
3) Mengklasifikasikan makhluk hidup yang memiliki persamaan sifat.
4) Memberi nama yang sesuai pada setiap kelompok makhluk hidup tersebut.