Erwin Kusumastuti, S.Th.I., M.Pd.
COBA’AN
Apakah anda sedang tertimpa musibah, kesandung masalah, terbentur kesulitan, jatuh sakit, kehilangan harta atau anggota keluarga..? Jangan kaget, semua itu adalah cobaan dari Allah. Tidak dapat dihindari, setiap hamba Allah yang beriman pasti merasakan ujian-Nya.
Sungguh Allah telah mencoba umat sebelum sekarang. Dengan cobaan itu Allah mengetahui siapakah hambanya yang benar – benar bertaqwa dan siapakah yang dusta. Ini sudah difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur’an Surah Al-Ankabut (29) ayat 2-3.)
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ (2) وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ (3)
“Adakah manusia menyangka bahwa mereka dibiarkan ketika mereka berkata, “Saya beriman”, dan mereka tidak diuji..? Dan niscaya sungguh – sungguh Aku (Allah) telah menguji orang – orang sebelum kalian, maka Allah tahu orang – orang yang sungguh dan Allah tahu orang – orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut (29) ayat 2-3)
Aneka ragam cobaan Allah kepada orang – orang beriman, seperti; Rasa takut (cemas), rasa lapar, kekurangan harta (kesulitan ekonomi), dan kekurangan diri (sakit) dan kekurangan bahan pangan. Bahkan cobaan dari Allah bisa jadi lebih keras seperti; Ancaman bahaya, penderitaan, goncangan teror atau bencana alam.
Coba simak penderitaan orang – orang beriman jaman dahulu menghadapi cobaan Allah dalam surah Al-Baqarah (2) ayat 155-157 dan ayat 214.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (157)
“Dan niscaya sungguh – sungguh Aku (Allah) telah mecoba dengan sesuatu dari rasa takut dan rasa lapar dan kekurangan harta dan kekurangan diri (sakit)dan kekurangan makanan dan kabar gembira bagi orang-orang yang bersabar. Yaitu orang – orang yang ketika tertimpa musibah mereka berdoa: “Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un”. Demikian itu atas mereka keselamatan dari Tuham mereka dan rahmat dan demikian itu mereka orang-orang yang mendapat Petunjuk”. (QS. Al-Baqarah (2) ayat 155-167)
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ (214)
“Adakah kamu sekalian menyangka bahwa bisa masuk Surga selagi belum datang padamu sebagaimana orang – orang terdahulu sebelum kalian..?, Mereka tertimpa bahaya dan kesengsaraan dan goncangan sampai – sampai Rasul dan orang – orang beriman bersamanya berkata, ”Kapankah pertolongan Allah datang..?”. Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah sangat dekat”. (QS. Al-Baqarah (2) ayat 214)
Sesuai Firman Allah di atas, terhadap semua musibah dan cobaan itu, Allah Yang Maha Kuasa memberikan solusi: Bersabar, shalat, berdo’a dan dzikir. Orang yang sabar ketika terkena cobaan pasrah kepada Allah dengan berdo’a: إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Orang-orang yang mau bersabar ketika tertimpa musibah dijanjikan oleh Allah Keselamatan dan Rahmat dan mereka adalah orang yang mendapatkan petunjuk jalan yang benar.
Karena itu jangan marah dan mencari kambing hitam, dengan menyalahkan orang lain manakala menghadapi cobaan dari Allah. Hamba Allah yang betaqwa terus tekun beribadah dalam cobaan, selalu berlomba – lomba dalam kebaikan, tetap mau menginfakkan hartanya kondisi senang atau susah, tidak marah – marah / emosi dan mau memaafkan sesama manusia.
Tidak usah putus asa atau depresi. Hadapilah semua cobaan dengan tenang dan kepala dingin. Setiap cobaan pasti diikuti dengan pertolongan. Setiap kesulitan pasti disertai dengan jalan keluar kemudahan.
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (134)
(Orang yang bertaqwa adalah) Orang – orang yang menginfaqkan hartanya dalam keadaan mudah dan keadaan sulit dan orang yang bisa menahan marah dan orang yang memaafkan dari manusia dan Allah senang dengan orang – orang yang berbuat baik”. (QS. Ali Imran (3) ayat: 134)
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (5) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (6)
“Maka sesungguhnya beserta kesulitan adalah kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan adalah kemudahan”. (QS. Asyirhi (92) ayat 5-6)
Semua musibah yang melanda umat manusia itu karena Allah sayang kepada hambanya. Allah ingin meningkatkan derajat hamba-Nya dan menghapus dosa – dosa mereka dengan memberi cobaan. Maka bertawaqal-lah pada Allah ketika sedang dilanda musibah dan berdoalah.
5640 – حَدَّثَنَا أَبُو اليَمَانِ الحَكَمُ بْنُ نَافِعٍ، أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، قَالَ: أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ، أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا مِنْ مُصِيبَةٍ تُصِيبُ المُسْلِمَ إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا عَنْهُ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا»
… Sesungguhnya Aisah istri Nabi SAW. berkata: Rasulullah . bersabda: “Tidak ada musibah yang menimpa seorang Muslim kecuali Allah menghapus dengannya dosa darinya sehingga sebuah duri yang menancapnya”. (Hadist Shohih Bukhari No. 5640 Kitabul Mardho)
5641 – حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ المَلِكِ بْنُ عَمْرٍو، حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَلْحَلَةَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ، وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَا يُصِيبُ المُسْلِمَ، مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ»
…dari Abu Said al Hudri dan Abu Hurairah dari Nabi SAW. beliau bersabda: Tidak mengenahi kepada seorang muslim dari kepayahan, sakit, kesusahan( karena sedang ditimpa sesuatu yang tidak menyenangkan),kesusahan (karena sesuatu yang terjadi dimasa yang telah lalu),sakit (karena ada orang lain yang menyakitinya), kesedihan (hati yang rupek/sempit), hingga sebuah duri yang menusuknya kecuali Allah menghapus dengan musibah tersebut dosa2 yang ada padanya.
(Hadist Shohih Bukhari No. 5641 Kitabul Mardho)
DO’A KETIKA TERTIMPA MUSIBAH
Anda yang sedang terkena musibah cobalah membaca doa ini.
{إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ، اللهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي، وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا}
Berdasarkan dalil tuntunan Nabi yang tertulis dalam Hadist Shohih Muslim No. 3 (918) Kitabul Kusuf di bawah ini.
3 – (918) حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ، وَقُتَيْبَةُ، وَابْنُ حُجْرٍ، جَمِيعًا عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ جَعْفَرٍ، قَالَ ابْنُ أَيُّوبَ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ، أَخْبَرَنِي سَعْدُ بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ عُمَرَ بْنِ كَثِيرِ بْنِ أَفْلَحَ، عَنْ ابْنَ سَفِينَةَ، عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ، أَنَّهَا قَالَتْ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: ” مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ، فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللهُ: {إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ} [البقرة: 156] ، اللهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي، وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا، إِلَّا أَخْلَفَ اللهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا “،
… Sesungguhnya Umi Salamah meriwayatkan: Saya mendengar Rasulallah SAW bersabda: “Tidak ada dari orang Islam ketika menimpa musibah padanya, maka ia berdo’a “INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UN [Al-Baqarah :156],
ALLAHUMMAJURNI FII MUSHIBATI, WA AKHLIFLI KHAIRA MINHA” kecuali Allah mengganti baginya lebih baik dari musibah”. (HR. Shohih Muslim No. 3 (918) Kitabul Kusuf)_
Semoga bermanfaat dan berhikmah